Senin, 6 Agustus 2012
Hari ini adalah hari pertama aku menginjakkan kaki di
negeri asing, bernafas dengan udara milik orang lain, tinggal di bumi milik
bangsa lain. Iya, aku berada di belahan bumi yang satu, sedangkan tanah airku
berada dibelahan bumi lain. Kami telah terpisah, dan seperti perpisahan pada
umumnya, selalu menyakitkan.
Negeriku adalah negeri yang indah, terlebih lagi untukku.
Hari bermula saat ayam jantan mulai berkokok menyambut fajar. Para imam masjid
pun seperti tak mau kalah, mereka berlomba-lomba mendendangkan adzan subuh,
membangunkan tiap insan dari alam mimpi untuk segera menyambut datangnya hari
baru. Semua orang berlomba-lomba mengukir hidup yang indah, bapak-bapak,
ibu-ibu, sampai anak-anak pun tak mau ketinggalan.
Dan itu semua tak ku jumpai dinegeri ini. Tak ada ayam
berkokok, tak ada orang terburu-buru jalan ke masjid desa agar tak tertinggal
solat subuh, dan apalah artinya pagi tanpa hal ini. Saat adzan subuh
dikumandangkan, orang-orang terlelap seperti bayi dipangkuan ibunya. Adzan
bagaikan lagu nina bobo pengantar tidur. Ah, benar-benar berbeda. Kukira negeri
asing tak akan seasing ini bagiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar